Hadith Nabi Saw: "Tidak berkurang harta kerana sedekah, dan tiada seorang yang memaafkan suatu kezaliman melainkan Allah swt menambah kemuliaan, dan tiada seorang yang tawadhuk (merendah) kerana Allah swt, melainkan Allah swt menaikkan darjatnya." (Abu Hurairah r.anhu)

Hadith Nabi Saw: "Dermawan itu merupakan suatu pohon yang akarnya di syurga dan dahan-dahannya menurun ke dunia. Maka barangsiapa yang berpegang kepadanya akan ditarik ke syurga. Kedekut (kikir) itu pohon yang asalnya di dalam neraka sedang dahan-dahannya menurun ke dunia. Maka barangsiapa yang berpegang kepadanya akan ditarik ke neraka."
(Aishah r.anha)

Sedekah mengandungi 10 kebaikan:

Kebaikan di dunia

1) Membersihkan harta kekayaan
2) Membersihkan badan daripada dosa-dosa
3) Menolak bala dan penyakit
4) Menyenangkan hati orang miskin
5) Menjadikan berkat dalam harta dan meluaskan rezeki

Kebaikan di Akhirat

1) Sedekah itu menjadi naungan baginya
2) Sedekah meringankan hisab amalnya
3) Memberatkan timbangan amal kebaikannya
4) Memudahkan melintasi sirat
5) Bertambah darjat di syurga

Barangsiapa yang menolak lima pekara, maka Allah akan menolak lima pekara daripadanya iaitu:

1) Barangsiapa menolak zakat, Allah swt akan menolak keselamatan hartanya
2) Barangsiapa tolak sedekah, Allah swt akan mengurangi kesihatannya
3) Barangsiapa menolak zakat tanamannya, Allah swt akan menolak berkat tanahnya
4) Barangsiapa tidak suka berdoa, Allah tidak suka untuk menerimanya
5) Barangsiapa yang meringan-ringankan solatnya, Allah swt akan menolak
dari kalimah
syahadah ketika matinya


Allahu Akbar!! Kematian itu pasti menjelma. Hanya masa dan waktunya yang tidak kita ketahui. Cuba kita amati, mengapa kebanyakan orang yang nazak hampir ajal tidak dapat berkata apa-apa? Lidahnya kelu, keras dan hanya mimik mukanya yang menahan kesakitan 'sakaratulmaut'.


Diriwayatkan sebuah hadis yg bermaksud:
'Hendaklah Kamu mendiamkan diri ketika azan, jika tidak Allah Akan kelukan lidahnya ketika maut menghampirinya'.

Ini jelas menunjukkan kita disarankan agar mendiamkan diri dan jangan berkata apa-apa pun sewaktu azan berkumandang. Sebagai orang beragama Islam kita wajib menghormati azan, banyak fadhilatnya. Jika lagu Kebangsaan kita diajar agar berdiri tegak dan diamkan diri, mengapa ketika azan kita tidak boleh mendiamkan diri? Lantas siapa yang berbicara ketika azan, Allah akan kelukan lidahnya ketika nazak. Kita takuti dengan kelunya lidah kita semasa ajal hampir tiba maka kita tidak dapat mengucap kalimah 'Lailahaillallah'; yang mana sesiapa yang dapat mengucapkan kalimah ini dengan keyakinan yang tidak berbelah bahagi (bahawa tiada Tuhan selain Allah) ketika nyawanya dicabut Allah, dgn izinNya dijanjikan Syurga untuk mereka.

Dari itu marilah kita sama-sama menghormati azan dan mohon kepada Allah supaya lidah ini tidak kelu semasa nyawa kita sedang dicabut.

'Ya Allah! Anugerahkanlah kematian kami dengan kematian yang baik lagi mulia, dan lancarkan lidah kami mengucap kalimah 'Lailahaillallah' semasa sakaratulmaut menghampiri kami... Amin... Amin... Amin Yarobbala'lamin...'


:: semoGa mereka MenJadi inSan yg BerguNa dunia AkhiRat..amin..::

A man reached 70 years of age and was affected by a disease which made him unable to urinate. The doctors told him that he needs an operation to cure the disease. He agreed to do the operation as the problem was giving him severe pain for days. When the operation was completed the doctor gave him a bill which covered all the costs. After looking at the bill, the man started crying. Upon seeing this, the doctor said, "If the cost is too high then we could make some other arrangements for you." The old man replied, "I am not crying because of the money but I am crying because Allah (SWT) let me urinate for 70 years and HE never sent me a bill!" SubhanAllah!

And He gives you of all that you ask Him; and if you count Allah's favors, you will not be able to number them; most surely man is very unjust, very ungrateful.
- Noble Qur'an (14:34)


Moral: We rarely thank Allah (SWT) for these things which are indeed great favors. Take a little pause and think for a while about the bounties of Allah Almighty within yourself. May Allah (SWT) grant us the ability to recognize His bounties and thank Him more often.
Artikel cinta ini berdasarkan kisah yang benar.

Dilihat dari usia beliau sudah tidak muda lagi, usia yang sudah senja bahkan sudah mendekati malam. Masa Pak Suyatno, 58 tahun ke sehariannya diisi dengan merawat isterinya yang sakit. isterinya juga sudah tua. Mereka berkahwin sudah lebih 32 tahun.

Mereka dikurniakan 4 orang anak .......di sinilah awal cubaan menerpa, setelah isterinya melahirkan anak ke empat .........tiba-tiba kakinya lumpuh dan tidak boleh digerakkan. Hal itu terjadi selama dua tahun.

Menginjak tahun ke tiga seluruh tubuhnya menjadi lemah bahkan terasa tidak bertulang lidahnyapun sudah tidak mampu digerakkan lagi.Setiap hari Pak Suyatno memandikan, membersihkan kotoran, menyuapkan, dan mengangkat isterinya ke atas tempat tidur.

Sebelum berangkat ke tempat kerja dia meletakkan isterinya di hadapan TV supaya isterinya tidak berasa kesunyian.Walau isterinya tidak dapat bercakap, tapi dia selalu melihat isterinya tersenyum, dan Pak Suyatno masih berasa beruntung kerana tempat kerjanya tidak begitu jauh dari rumahnya, sehingga siang hari diaboleh pulang ke rumah untuk menyuapi isterinya makan.

Petangnya dia pulang memandikan isterinya, mengganti pakaian, dan selepas maghrib dia temankan isterinya menonton tv sambil bercerita apa sahaja yang dia alami seharian.Walaupun isterinya hanya mampu memandang (tidak mampu memberikan respons ), Pak Suyatno sudah cukup senang bahkan dia selalu menggoda dan bergurau dengan isterinya setiap kali menjelang tidur.

Rutin ini dilakukan Pak Suyatno lebih kurang 25 tahun. Dengan sabar dia merawat isterinya bahkan sambil membesarkan ke empat buah hati mereka, sekarang anak-anak mereka sudah dewasa tinggal si bungsu yang masih kuliah.Pada suatu hari ke empat anak Suyatno berkumpul di rumah orang tua mereka sambil menjenguk ibunya. Kerana setelah menikah mereka tinggal dengan keluarga masing-masing.Dan Pak Suyatno tetap merawat ibu kepada anak-anaknya, dan yang dia inginkan hanya satu: semua anaknya berjaya.

Dengan kalimat yang cukup hati-hati anak yang sulung berkata : "Pak kami ingin sekali merawat ibu ... Semenjak kami kecil kami melihat bapak merawat ibu dan tidak ada sedikit pun keluhan keluar dari bibir bapak, bahkan bapak tidak izinkan kami menjaga ibu."Dengan air mata berlinang anak itu melanjutkan kata katanya ........."Sudah yang kali keempat kami mengizinkan bapak menikah lagi, kami rasa ibupun akan mengizinkannya. Bila papak akan menikmati masa tua bapak dengan berkorban seperti ini .....kami sudah tidak sampai hati melihat bapak begini... kami berjanji akan merawat ibu dengan sebaik-baiknya secara bergantian," ujar anaknya yang sulung merayu.

Pak Suyatno menjawab hal yang sama sekali tidak didugaoleh anak-anaknya."Anak-anakku. .... jikalau hidup di dunia ini hanya untuk nafsu.... mungkin bapak akan berkahwin lagi.... tapi ketahuilah dengan adanya ibu kalian di sampingku... . itu sudah lebih dari cukup. Dia telah melahirkan kalian..."Sejenak kerongkongannya tersekat..."

Kalian yang selalu kurindukan hadir di dunia ini dengan penuh cinta yang tidak dapat dinilai dengan apapun.Cuba kalian tanya ibumu apakah dia menginginkan keadaannya seperti Ini ?

Kalian menginginkan bapak bahagia .... Apakah batin bapak dapat bahagia meninggalkan ibumu dalam keadaannya seperti sekarang ?Kalian menginginkan bapak yang masih diberi Allah kesihatan yang baik dirawat oleh orang lain .......bagaimana dengan ibumu yang masih sakit ?

Sejenak meledaklah tangis anak-anak pak Suyatno...Merekapun melihat butiran-butiran kecil jatuh di pelupuk mata ibunya... Dengan pilu ditatapnya mata suami yang sangat dicintainya itu...Sampailah akhirnya Pak Suyatno diundang oleh salah satu stesen TV swasta untuk menjadi panel jemputan acara Bimbingan Rohani Selepas subuh dan juru acara pun mengajukan pertanyaan kepada paksuyatno...Kenapa bapak mampu bertahan selama 25 tahun merawat Isteri yang sudah tidak mampu berbuat apa-apa?

Ketika itu pak Suyatno pun menangis.... tamu yang hadir di studio yang kebanyakan kaum ibu pun tidak mampu menahan haru...Disitulah Pak Suyatno bercerita... Jika manusia didunia ini mengagungkan sebuah cinta tapi dia tidak mencintai kerana Allah maka semuanya akan luntur...

Saya memilih isteri saya menjadi pendamping hidup saya .......Sewaktu dia sihat diapun dengan sabar merawat saya... Mencintai saya dengan sepenuh hati zahir dan batinnya bukan dengan mata kepala semata-mata. .. dan dia memberi saya 4 orang anak yang lucu dan baik-baik...Sekarang dia sakit berkorban untuk saya kerana Allah... Dan itu merupakan ujian bagi saya.Sihat pun belum tentu saya mencari penggantinya. .. apalagi dia sakit ...

Setiap malam saya bersujud dan menangis dan saya mengadu kepada Allah di atas sajadah supaya meringankan penderitaan isteri saya.Dan saya yakin hanya kepada Allah tempat saya mengadukan rahsia dan segala kesukaran saya...kerana DIA maha Mendengar... .

Adakah anda sanggup berkorban sebegini demi cinta?